Gambar 1. Demonstrasi Pembuatan EcoBug Trap
Desa Kapulogo, 10 Februari 2025 – Dalam upaya mengendalikan populasi serangga air seperti nyamuk, lalat, dan kutu air yang berpotensi menjadi vektor penyakit, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) mengadakan kegiatan “Aksi Nyata Mengatasi Serangga Air dengan EcoBug Trap”. Program monodisiplin ini diprakarsai oleh Athaya Nisrina dan berfokus pada penyuluhan serta demonstrasi pembuatan alat perangkap serangga berbahan sederhana namun efektif.
Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Bu Kasih, selaku wakil perkumpulan ibu-ibu PKK di Dusun Kapulogo Wetan. Program aksi nyata ini melibatkan masyarakat setempat, khususnya ibu-ibu PKK Kapulogo Wetan. yang memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dalam sesi penyuluhan, Ia menjelaskan bahwa meningkatnya curah hujan menjadi faktor utama berkembangnya serangga air, terutama di genangan air, tempat sampah basah, dan saluran air yang tidak terawat. Serangga-serangga ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpotensi menyebarkan penyakit seperti diare, infeksi kulit, dan demam berdarah. Oleh karena itu, diperlukan solusi praktis yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat untuk mengurangi populasi serangga ini.

Gambar 2. Produk EcoBug Trap
Salah satu solusi yang diperkenalkan adalah EcoBug Trap, sebuah perangkap serangga yang dibuat menggunakan bahan-bahan sederhana seperti botol plastik bekas, air, gula, ragi, dan plastik hitam. Dalam sesi demonstrasi, peserta diajak langsung untuk membuat perangkap ini, dimulai dari pemotongan botol, pencampuran larutan fermentasi sebagai umpan, hingga perakitan perangkap yang siap digunakan. Ia juga menjelaskan prinsip kerja perangkap ini, di mana gas karbon dioksida (COâ‚‚) yang dihasilkan dari fermentasi menarik serangga, sementara desain botol membuat mereka terjebak dan sulit keluar.
Antusiasme peserta terlihat saat mereka mencoba membuat perangkap sendiri dan mengajukan pertanyaan mengenai efektivitas serta cara optimal menempatkan EcoBug Trap di lingkungan mereka. Beberapa warga bahkan menyatakan ketertarikannya untuk menerapkan metode ini di rumah masing-masing guna mengurangi gangguan serangga, terutama saat musim hujan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Kapulogo semakin sadar akan pentingnya pencegahan penyakit yang disebabkan oleh serangga air serta memiliki solusi mandiri yang ramah lingkungan. Program ini juga menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi risiko kesehatan akibat serangga pembawa penyakit.