Gambar 1. Mesin Pelet yang telah dioptimalkan
Pada periode pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tanggal 11 Februari 2025, Tim 1 KKN Universitas Diponegoro di Desa Kapulogo telah melaksanakan program multidisiplin bertajuk “Pengoptimalan Kembali Mesin Pelet Ikan” sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan produktivitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Program ini bertujuan untuk mengatasi pengangguran di Desa Kapulogo melalui revitalisasi BUMDes, dengan fokus pada produksi pelet ikan, mengingat desa telah memiliki mesin pelet yang sebelumnya kurang optimal digunakan. Program ini selaras dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu SDG 1 (Menghapus Kemiskinan) dengan menciptakan peluang kerja baru, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan meningkatkan ekonomi lokal, serta SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) melalui produksi pelet ikan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Pelaksanaan program ini berlangsung di Desa Kapulogo, dengan kegiatan utama yang melibatkan berbagai aspek teknis dan manajerial. Tim KKN melakukan penghitungan Harga Pokok Produksi (HPP) bahan baku pelet ikan, serta membersihkan tempat produksi dan mesin untuk memastikan kelayakan operasional. Selain itu, dilakukan riset terhadap supplier bahan baku serta potensi buyer untuk mendukung pemasaran produk pelet ikan yang dihasilkan. Tim juga melakukan pengawasan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), pemeriksaan heater pada bagian luar extruder, serta pembersihan dan peremajaan mesin pelet agar dapat digunakan kembali dengan optimal. Selain aspek teknis, tim KKN juga berdiskusi dengan pihak terkait mengenai perizinan BUMDes, alur dana desa, serta pemetaan lokasi BUMDes yang strategis dalam kaitannya dengan jaringan PDAM dan mobilitas terdekat.
Setelah serangkaian kegiatan tersebut, mesin pelet ikan berhasil dihidupkan kembali dan berfungsi secara normal. Pengujian pada sistem kelistrikan dan extruder mesin juga dilakukan untuk memastikan kelangsungan operasionalnya. Dokumentasi dan publikasi program turut dilakukan sebagai bentuk transparansi dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat desa. Dengan selesainya program ini, diharapkan BUMDes dapat kembali beroperasi secara optimal, menciptakan peluang kerja bagi masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa secara berkelanjutan.
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari kerja sama antara Tim KKN UNDIP, pemerintah desa, serta masyarakat Desa Kapulogo yang turut berperan aktif dalam setiap tahap pelaksanaan. Dengan dihidupkannya kembali mesin pelet ikan, diharapkan BUMDes dapat meningkatkan produktivitasnya, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat serta memberikan dampak ekonomi yang lebih luas. Selain itu, pemetaan dan riset yang telah dilakukan terkait supplier bahan baku serta potensi buyer menjadi dasar penting dalam strategi pemasaran produk pelet ikan ke depannya.
Untuk memastikan keberlanjutan program ini, diperlukan adanya monitoring dan evaluasi secara berkala dari pihak BUMDes dan pemerintah desa guna menjaga kondisi mesin tetap dalam keadaan baik dan memastikan bahwa produksi pelet ikan dapat berjalan dengan optimal. Selain itu, hasil diskusi terkait perizinan dan alur dana desa untuk BUMDes dapat menjadi pedoman bagi pemerintah desa dalam mengelola dan mengembangkan usaha ini lebih lanjut.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan mitra KKN, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang serta menjadi inspirasi bagi desa lain dalam mengembangkan potensi ekonomi lokalnya.
Demikian berita acara ini dibuat sebagai dokumentasi resmi atas pelaksanaan program “Pengoptimalan Kembali Mesin Pelet Ikan” yang telah berhasil diselesaikan oleh Tim 1 KKN UNDIP di Desa Kapulogo.